Cari Blog Ini

Kamis, 18 Oktober 2012

New Media


New Media mengacu on-demand akses ke konten kapan saja, di mana saja, pada setiap perangkat digital , serta umpan balik pengguna interaktif, partisipasi kreatif dan pembentukan masyarakat sekitar isi media. Lain janji penting dari media baru adalah " demokratisasi "dari, penerbitan penciptaan distribusi, dan konsumsi isi media. Aspek lain dari media baru adalah generasi real-time baru, konten tidak diatur. 
Teknologi yang paling digambarkan sebagai "media baru" adalah digital, sering memiliki karakteristik yang dimanipulasi , melalui jaringan, padat , kompresibel , dan interaktif . aBeberapa contoh mungkin internet , website, multimedia komputer, video game , CD-ROM, dan DVD. Media baru tidak termasuk program televisi , film, majalah  , atau kertas publikasi berbasis - kecuali mereka mengandung teknologi yang memungkinkan interaktivitas digital.  Wikipedia , ensiklopedia online, adalah salah satu contohnya, menggabungkan internet diakses teks digital, gambar dan video dengan web-link, partisipasi kreatif kontributor, umpan balik pengguna interaktif dan pembentukan komunitas peserta editor dan donor untuk kepentingan non-masyarakat pembaca. Facebook adalah contoh dari media sosial model, di mana sebagian besar pengguna juga peserta.
Pada tahun 1960, hubungan antara komputasi dan seni radikal mulai tumbuh lebih kuat. Itu tidak sampai tahun 1980-an yang Alan Kay dan rekan kerja di Xerox PARC mulai memberikan kekuatan sebuah komputer pribadi untuk individu, daripada memiliki organisasi besar bertanggung jawab atas hal ini. "Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, bagaimanapun, tampaknya kita menyaksikan berbagai jenis hubungan paralel antara perubahan sosial dan desain komputer . Meskipun kausal terkait, secara konseptual masuk akal bahwa Perang Dingin dan desain Web berlangsung tepat waktu yang sama ".
Sampai tahun 1980-an media yang mengandalkan terutama pada media cetak dan analog siaran model, seperti dari televisi dan radio . Dua puluh lima tahun terakhir telah melihat transformasi cepat ke media yang ditautkan pada penggunaan teknologi digital, seperti internet dan video game . Namun, contoh-contoh ini hanya representasi kecil dari media baru. Penggunaan komputer digital telah mengubah sisa 'tua' media, seperti yang disarankan oleh munculnya televisi digital dan publikasi online . Bahkan bentuk media tradisional seperti mesin cetak telah diubah melalui penerapan teknologi seperti manipulasi gambar perangkat lunak seperti Adobe Photoshop dan alat-alat desktop publishing.
Andrew L. Shapiro (1999) berpendapat bahwa "munculnya baru, teknologi digital sinyal pergeseran berpotensi radikal yang mengendalikan informasi, pengalaman dan sumber daya" (Shapiro dikutip dalam Croteau dan Hoynes 2003: 322). W. Russell Neuman (1991) menunjukkan bahwa sementara "media baru" memiliki kemampuan teknis untuk menarik satu arah, kekuatan ekonomi dan sosial tarik kembali dalam arah yang berlawanan. Menurut Neuman, "Kami menyaksikan evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video, dan komunikasi teks elektronik yang akan mengaburkan perbedaan antara komunikasi interpersonal dan massa dan antara komunikasi publik dan swasta" (Neuman dikutip dalam Croteau dan Hoynes 2003: 322). Neuman berpendapat bahwa New Media akan:
Mengubah arti jarak geografis.
Memungkinkan untuk peningkatan besar dalam volume komunikasi .
Memberikan kemungkinan meningkatkan kecepatan komunikasi.
Memberikan kesempatan untuk komunikasi interaktif.
Memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya terpisah untuk tumpang tindih dan interkoneksi.
Akibatnya telah anggapan ulama seperti Douglas Kellner dan James Bohman bahwa media baru, dan terutama internet, memberikan potensi yang demokratis postmodern ruang publik, di mana warga negara dapat berpartisipasi dalam informasi dengan baik, non-hirarkis debat yang berkaitan dengan mereka struktur sosial. Bertentangan ini penilaian positif dari dampak sosial potensial dari media baru adalah sarjana seperti Ed Herman dan Robert McChesney yang telah menyarankan bahwa transisi ke media baru telah melihat beberapa kuat transnasional telekomunikasiperusahaan yang mencapai tingkat pengaruh global yang sampai sekarang terbayangkan .
Cendekiawan, seperti Lister et al. (2003) dan Friedman (2005), telah menyoroti baik implikasi potensial dan aktual positif dan negatif dari teknologi media baru, menunjukkan bahwa beberapa karya awal ke dalam studi media baru bersalah karena teknologi determinisme - dimana efek dari media ditentukan oleh teknologi sendiri, daripada melalui menelusuri jaringan sosial kompleks yang diatur pengembangan pengembangan, pendanaan, pelaksanaan dan masa depan teknologi apapun
MANFAAT NEW MEDIA
1. Bidang Sosial
New Media juga baru-baru menjadi menarik bagi komunitas spionase global karena mudah diakses secara elektronik dalam format database dan karenanya dapat cepat diambil dan sebaliknya direkayasa oleh pemerintah nasional. Terutama yang menarik bagi komunitas spionase adalah Facebook dan Twitter, dua situs di mana orang bebas mengungkapkan informasi pribadi yang kemudian dapat disaring melalui dan diarsipkan untuk penciptaan otomatis berkas pada kedua orang bunga dan rata-rata warga negara
2. Bidang Industri/Dagang
hubungan terbuka dengan segmen pasar banyak di daerah seperti perangkat lunak / desain video game, televisi, radio, dan terutama film, iklan dan pemasaran, di mana industri berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari dua arah dialog dengan konsumen terutama melalui Internet. Industri periklanan telah dikapitalisasi pada proliferasi New Media dengan agen-agen besar menjalankan multi-juta dolar iklan interaktif anak. Website interaktif dan kios telah menjadi populer. Dalam sejumlah kasus biro iklan juga telah membentuk divisi baru untuk mempelajari New Media. PR perusahaan juga mengambil keuntungan dari kesempatan di New Media melalui praktik PR interaktif. Interaktif PR praktik termasuk penggunaan media sosial [33] untuk menjangkau khalayak massa pengguna online jaringan sosial.
3. Bidang Pendidikan
dalam bidang ini sangat memudahkan bagi pelajar maupun pengajar dalam mendapatkan materi yang di inginkan. Bisa melalui search engine kita bisa mendapatkan segala informasi, atau dengan fasilitas E-book, fasilitas email juga bisa membantu dalan proses mengerjakan tugas atau saling tukar informasi.
Tetapi dampak New Media tidak hanya pada manfaat positivenya saja, Selalu ada dampak negative pada suatu perkembangan teknologi termasuk media . Misalnya , pada dunia internet terjadi banyak kebobolan pada situs Bank – Bank terkemuka akibat orang – orang yang tidak bertanggung jawab , Banyaknya situs – situs pornografi , pencurian akun , dan sebagainya . Oleh karena itu kita sebagai pengguna harus bisa menseleksi perkembangan – perkembangan new media sehingga tidak terjerumus ke dampak negative tersebut
Komponen New Media
Komponen
Banyak kita jumpai saat ini peralatan atau komponen yang tergolong dalam kategori new media diantaranya


Smartphone
Notebook
Ipod
Ipad
Modem Wireless
Wi-fi
WiMax
dsb.
Hal diatas merupakan beberapa contoh komponen new media yang saat ini didominasi oleh pasar global.

Aplikasi New Media
Facebook
            Ini adalah salah satu contoh dari new media dimana aplikasi facebook tersebut dapat mempermudah kita untuk interaksi sosial di seluaruh dunia kapan pun dimanapun kita berada dan juga bisa dengan mudah menambahkan foto dan video keseharian kita di dalamnya terlebih lagi sekarang ini banyak game-game online pada facebook itu sendiri sehingga peminatnya semakin hari bertambah
Youtube
            Aplikasi ini lebih menekankan pada video keseharian dan berita maupun segala sesuatunya yang berhubungan dengan video, dengan begitu dapat mempermudah kita untuk mencari suatu video yang kita inginkan dari seluruh akun-akun yang menguploadnya kesana.

Augmented Reality
Augmented Reality (AR) adalah konsep pelapisan konten visual (i.e Grafik) diatas pemandangan dunia nyata seperti yang terlihat melalui sebuah kamera. AR mentransformasi perangkat mobile Anda ke dalam suatu yang digambarkan sebagai suatu cermin ajaib dimana Anda dapat berinteraksi dengan dunia nyata. dari permainan dan gaming ke media/marketing interaktif ke how-to/bantuan, augmented reality membuka pintu untuk aplikasi dan layanan mobile baru.
AR SDK Qualcomm untuk smartphone Android sekarang tersedia untuk di-download. SDK ini akan memungkinkan generasi baru dari aplikasi AR yang memungkinkan pengalaman 3D interaktif untuk menghubungkan secara ketat grafik dengan obyek mendasar dan fitur dukungan untuk target gambar, penanda bingkai, tombol virtual dan obyek 3D sederhana.

Berikut ini salah satu video youtube yang membahas tentang Augmented Reality http://www.youtube.com/watch?v=R6c1STmvNJc



Sumber



            

Kamis, 14 Juni 2012


Manusia Dan Keindahan

Kelompok 5 : 
  1. Galih Anugrah Ramadahan
  2. Rizki Arisman
  3. Ryan Rumpoko
  4. Satrio Utama 


A. Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal. Artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
1. Apakah Keindahan Itu ?
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika”. Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang -  kadang di campur adukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni:
1)      Keindahan dalam arti yang luas
2)      Keindahan dalam arti estetis murni
3)      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengetian smula dati bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
·         Keindahan seni
·         Keindahan alam
·         Keindahan moral
·         Keindahan intelektual
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (constrast). Dari ciri tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
2. Nilai Estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan terhadap sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif,  atau ada juga yang membedakan nilai perseorangan atau nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang paling penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik .
 Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
3. Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untik menciptakan sesuatu yang indah, sedangkan Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
4. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang dan tetap. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru itu tidak indah.
Berikut ini alas an/motivasi dan tujuan menciptakan keindahan:
a.      Tata nilai yang telah using
b.      Kemerosotan zaman
c.       Penderitaan manusia
d.      Keagungan tuhan

B. Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :

·         TEORI PENGUNGKAPAN

Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.

·         TEORI METAFISIK


Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.

·         TEORI PSIKOLOGIS


Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).


C.  Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.


·         TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF


The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.


·         TEORI PERIMBANGAN


Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.

Kamis, 22 Maret 2012

Kebudayaan Masyarakat Kampung Naga

Dalam tugas kali ini saya akan sedikit menerangkat tentang suatu kebudayaan yang masih kental terasa di suatu perkampungan di daerah Jawa Barat yang dikenal dengan "Kampung Naga". Sejenak terlintas dalam pikiran kita barangkali ketika mendengar nama Kampung Naga. Ternyata bentuk asli dari kampung tersebut sangat berbeda dengan namanya, dan gambaran kita tentang hal-hal yang berbau naga, karena tak satupun naga yang berada di sana. Kampung Naga hanyalah sebuah kampung kecil, yang karena para penduduknya patuh dan menjaga tradisi yang ada, membuat kampung ini unik dan berbeda dengan yang lain. Tak salah jika kampung ini menjadi salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia yang patut dilestarikan.

"Kita semua, masyarakat disini memegang peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Moyang kita," kata Pak Atang salah satu guide yang menemani rombongan ke Kampung Naga. Walaupun dengan Bahasa Indonesia yang kurang begitu lancar, Pak Atang cukup bersemangat dan hangat memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan peserta rombongan. Pak Atang, adalah salah satu warga Kampung Naga yang harus keluar dari kampung tersebut, karena menikah dengan orang dari luar penduduk Kampung Naga. Begitulah salah satu peraturan yang ada di dalam kampung itu, bahkan ketika terjadi pernikahan antara muda-mudi dari kampung ini bisa jadi pasangan tersebut harus keluar dari Kampung Naga juga jika tidak tersedia tempat tinggal (rumah). Rumah di Kampung Naga jumlahnya selalu dipertahankan, yaitu tidak boleh kurang dan lebih dari 118 bangunan. dari 118 bangunan tersebut, sebanyak 108 bangunan adalah rumah penduduk, sisanya adalah bangunan masjid, ruang pertemuan dan rumah agung ( rumah besar ) yang tidak boleh ditempati oleh siapapun.

[navigasi.net] Budaya - Kampung Naga
Penduduk Kampung Naga menganut agama Islam, yang dikombinasikan dengan kebudayaan setempat warisan dari nenek moyang dulu. Jumlah keseluruhan penduduk  sekitar 325 orang, sebagian besar bertani dan berternak ikan. Tanaman pertanian yang ditanam biasanya adalah padi, jagung, sayur-sayuran dan apotik hidup. Tanah di kampung ini tergolong sangat subur, karena tekstur tanah yang miring, kemudian dibatasi oleh sungai, dan diapit oleh bukit - bukit yang lumayan terjal. Karena terletak di wilayah pegunungan, kondisi cuaca juga sangat membantu para petani di kampung ini, semua tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur. Di belakang rumah penduduk,  terdapat kolam-kolam ikan, berisi ikan lele, ikan mas dan ikan gurame, yang setiap waktu siap dipanen dan memberikan penghasilan lumayan buat para penduduk.
Keunikan dari rumah-rumah di Kampung Naga adalah semuanya beratap ijuk, dan menghadap ke arah kiblat. Letaknya berjajar dari atas ke bawah, hingga dari jauh terlihat putih dan hitam yang bertumpuk bagaikan tanaman jamur yang tumbuh subur. Kesuburan dan kedamaian memang sangat terasa ketika kita mulai menuruni tangga menuju kampung tersebut. Sebanyak 360 tangga harus kita lalui untuk menuju Kampung Naga ini, turunannya cukup tajam, sehingga kalau hujan saat turun kita harus cukup berhati-hati kalau tidak mau terpeleset dan jatuh ke jurang-jurang yang ada dibawahnya. Ketika menuruni tangga, sejauh mata memandang adalah sawah teras siring yang menghijau, sungai jernih melintas dan melingkar dibawahnya, terasa damai sekali. Sesekali gemercik air itu terdengar, diselingi oleh tiupan angin yang menusuk hati, sepertinya mengajak kita untuk merenung dan kembali ke masa lalu. Ketika berpapasan dengan penduduk setempat, mereka juga selalu melempar senyum kepada para tamu dan mengucapkan salam. Sepertinya tidak ada rasa keberatan dari mereka untuk dikunjungi, tapi sebagai tamu kita harus selalu menjaga kesopanan dan mentaati peraturan yang berlaku.
Tidak boleh berkata sembarangan, mematahkan ranting-ranting pohon, atau menganggu hewan-hewan yang ada disekitar adalah kearifan lokal yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. Seperti dikatakan Pak Atang, "Di seberang sungai adalah hutan larangan, siapapun tidak boleh mengambil ranting pohon apalagi menebang pohon, bisa dikenai sangsi adat,".  Logikanya adalah jika pohon-pohon tersebut ditebang tentunya sangat berbahaya, kemungkinan longsor dan banjir karena tekstur tanah yang miring, juga bisa terjadi putusnya rantai kehidupan di wilayah tersebut. Dari sisi lain kampung ini, yang berfungsi sebagai pembatas wilayah adalah adanya dua air terjun kecil dari atas bukit, yang berfungsi sebagai pengairan pada musim kemarau, dan mencegah erosi secara langsung dari bukit-bukit yang berada diatasnya. Cerita lain dari keajaiban air terjun tersebut adalah, kita tidak diperbolehkan mandi di air terjun tersebut ketika menjelang waktu maghrib, pasti akan kesurupan, boleh percaya atau tidak.

[navigasi.net] Budaya - Kampung Naga
Ketika ada tamu datang, beberapa penduduk dewasa dan tua keluar dari rumah dan melihat rombongan, kebanyakan dari mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Dari keterangan Pak Atang, guide kami, mereka bertanya pada Pak Atang," selamat datang dan menanyakan rombongan dari berasaal dari mana," dalam bahasa sunda. Sore itu ketika rombongan kami datang, banyak para penduduk yang sedang menganyam kerajinan tangan. Hasil kerajinan tangan penduduk kampung ini, telah dijual ke berbagai kota di Indonesia, bahkan ke luar negeri, karena setiap hari ada saja wisatawan manca negara yang berkunjung ke sini. Lebih asyik lagi, para pengunjung juga diperbolehkan menginap di kampung tersebut untuk ikut menyelami kehidupan masyarakat Kampung Naga. Kita akan diajak kembali kepada kehidupan masa lalu, yang betul-betul asli. Bayangkan, listrik tidak boleh masuk ditempat ini, karena ditakutkan akan terjadi hubungan pendek dan bisa menimbulkan kebakaran. Kalau malam hari hanya pakai lampu teplok, sehingga kehidupan malam betul-betul terasa sepi dan meredup, terasa damai dalam hati.
Namun sayang, ditengah ketatnya aturan adat, ternyata para penduduk diperbolehkan untuk memiliki tv dengan mempergunakan tenaga accu. Hal ini tentu kontradiktif dan sangat berbahaya, karena media komunikasi tv malah bisa meruntuhkan kearifan lokal penduduk setempat. Disamping itu, pintu masuk Kampung Naga, juga sudah terkontaminasi dengan budaya-budaya dari luar yang kurang bagus. Terbukti waktu rombongan selesai berkunjung, kemudian ditempat parkir kita berhenti dan beristirahat di warung sekitar tempat parkir mobil. Ternyata pemilik warung tersebut, menghibur para pengunjung dengan lagu disco dan rock barat, terasa agak aneh memang. Karena tak jauh dari situ adalah sekumpulan penduduk yang ketat dalam menjaga aturan Nenek Moyang, dan di shelter terakhir tempat masuk dan keluar penduduk Kampung Naga kita akan disuguhi berbagai hal yang berhubungan dengan globalisasi. Akses yang sangat mudah ke Kampung Naga ini, karena berada ditepi jalan raya utama antara Garut dan Tasikmalaya juga menjadi ancaman lain terhadap keunikan dan kelestarian kampung  adat ini. Untuk itu masyarakat setempat, pemda dan seluruh pihak terkait harus menjaga salah satu kekayaan budaya Bangsa Indonesia ini.

Minggu, 15 Januari 2012

Kehidupan Dan Kebudayaan Masyarakat Desa

Kehidupan masyarakat desa  yang menyiratkan kesan penuh kesederhanaan, keluguan, dan egaliter dengan tipe budaya populer dan budaya folk yang melingkupi dalam perkembangan dapat dijadikan sebagai bahan refleksi (baca: perenungan). Fakta yang berkembang seiring masuknya roh modernisasi dan globalisasi telah menyebabkan terjadinya proses tergerusnya sebagian budaya arif masyarakat desa . Tujuh unsur budaya masyarakat desa  yang berlaku secara universal dan merefleksikan identitas bersama sebuah masyarakat telah mengalami kedinamikaan. Identitas bersama masyarakat desa  yang selama berabad-abad secara lintas generasi mampu mewujudkan harmonisasi dan integrasi sosial kultural dalam perkembangannya terus mengalami perubahan. Tampaknya, legenda tentang kearifan lokal masyarakat desa  kini banyak yang telah hilang dan hanya akan menjelma.
Faktor geografis yang semula merupakan salah satu penyebab sulitnya aparatus pemerintah maupun dunia usaha menjangkau masyarakat desa , kini di era modernisasi dan globalisasi bukan lagi menjadi sebuah kendala. Terbukanya akses transportasi dan masuknya media informasi telah membuka pintu keterisolasian masyarakat desa . Globalisasi yang menyebabkan bola dunia semakin mengecil telah mendorong masuknya proses modernisasi dalam budaya masyarakat desa  . Intrusi budaya yang berjalan dinamis, lambat laun telah mengikis sebagian nilai-nilai kearifan tradisional masyarakat desa  yang dalam pandangan kaum romantis merupakan benteng stabilitas dan keharmonisan kondisi sosial budaya masyarakat. Akibatnya, spesifikasi romantisme 7 unsur universal budaya masyarakat desa  yang menjadi parameter mengalami perubahan .
Sistem mata pencarian masyarakat desa  kini telah mengalami beberapa pergeseran. Pertama, dari segi diversitasnya mata pencarian masyarakat tidak hanya bertumpu pada hasil kegiatan bercocok tanam, berburu, meramu dan menangkap ikan. Masyarakat desa  memiliki jenis mata pencarian yang heterogen, mulai dari pertanian, peternakan, pedagang, karyawan perusahaan, hingga pegawai pemerintah. Kedua, praktek pertanian berladang berpindah yang masih diterapkan oleh sebagian masyarakat desa  –dimana dulu dianggap merupakan praktek pertanian yang paling adaptif dan rasional- kini justru disinyalir tidak lagi adaptif dan rasional terhadap kelestarian ekosistem sumber daya . Ketiga, secara ekonomis pertanian ladang berpindah semakin lama semakin tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat yang mengusahakannya. Dampaknya, pada akhirnya kini berkembang stereotip negatif sistem pertanian ladang sebagai mata pencarian yang dinilai tidak adaptif (baca: merusak) dan tidak rasional (baca: ekonomis).
Selain itu, hasil pertanian dan peternakan yang dulu berorientasi untuk memenuhi kepentingan subsistensi, dewasa ini tidak lagi semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, melainkan sudah diperjual-belikan secara komersial di pasar. Pasar merupakan tempat menjual hasil pertanian dan membeli kebutuhan masyarakat yang tidak tersedia di lingkungan sekitar . Uang menjadi alat transaksi praktis yang digunakan oleh masyarakat desa  untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan kata lain mekanisme perdagangan secara barter tidak lagi dapat ditemukan. Bahkan, dalam perkembangannya budaya uang menjadi panglima kehidupan, sebab hampir semua kebutuhan masyarakat desa  dapat disubtitusi oleh uang . Mulai dari kebutuhan makan, tempat tinggal, pakaian, barang sekunder-tersier, hingga upacara adat . Budaya hedonisme menjalar dalam kebudayaan masyarakat desa . Tujuan utama masyarakat desa  bekerja adalah mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Realitas ini berdampak terjadinya klasifikasi jenis mata pencarian di masyarakat desa .
Adapun kelas paling diminati oleh sebagian masyarakat desa  berturut-turut adalah karyawan perusahaan, staf pemerintah, pedagang, peternak, dan petani ladang. Masyarakat memiliki impian untuk memperoleh pekerjaan yang setiap bulan bisa menerima secara rutin penghasilan uang tunai atau cash. Kepemilikan uang tunai dan penumpukan benda materi menjadi salah satu indikator penilaian keberhasilan sebuah keluarga di masyarakat desa . Dampak lebih jauh adalah timbulnya gap budaya (cultural gap) yang sangat besar antara sistem sosial, ekonomi dan budaya masyarakat desa  dengan sistem sosial, ekonomi dan budaya sebagaimana teraktualisasi dalam pola globalisasi dan modernisasi .
Sistem pengetahuan masyarakat desa  saat ini pun mengalami perkembangan. Kini, pengetahuan masyarakat desa  tidak hanya sebatas pengetahuan tentang lingkungan sekitar, namun telah bergeser ke dalam lingkup nasional maupun internasional. Intensitas interaksi yang tinggi dengan komunitas luar dan masuknya media informasi telah membuka jendela pengetahuan masyarakat desa . Sumber pengetahuan masyarakat desa  tidak hanya terbatas dari tokoh adat, namun bercabang mulai dari tokoh agama, staf pemerintah, karyawan perusahaan, peneliti, maupun informasi dari tayangan media elektronik. Akibatnya sistem pengetahuan masyarakat desa  semakin berkembang. Hal ini didukung pula oleh masuknya pendidikan formal di masyarakat desa , meskipun masih sebatas tingkat sekolah dasar. Peletakan kesadaran pendidikan formal di masyarakat desa  yang dimulai dari tingkat sekolah dasar ini telah menumbuhkan semangat untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Hal ini terbukti dari tidak sedikitnya pemuda yang berasal dari masyarakat desa  mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi .
Masyarakat desa  identik dengan teknologi sederhana yang umumnya bersifat manual sementara masyarakat modern memiliki teknologi mekanis dengan memanfaatkan fosil sebagai sumber energi (baca: bahan bakar minyak atau BBM). Kini, teknologi masyarakat desa  telah berubah. Teknologi yang digunakan oleh masyarakat desa  untuk meringankan aktivitas kerja saat ini tidak hanya menggunakan alat yang bersifat tradisional, namun sebagian telah dikerjakan memakai tenaga mesin. Alat tersebut digunakan untuk menghemat tenaga dan efisiensi waktu. Penebangan pohon tidak mengandalkan alat-alat manual lagi, melainkan telah memakai gergaji mesin (chain saw) yang terbukti lebih menghemat tenaga dan waktu. Penerangan tidak lagi menggunakan pelita dengan bahan bakar getah damar, tapi sudah memakai penerangan listrik dengan mesin genset berbahan bakar solar. Penangkapan ikan tidak semata-mata menggunakan jala dan jaring, namun berganti dengan obat kimia dan penghantar listrik menggunakan tenaga accu . Mekanisasi telah diterapkan oleh masyarakat desa  dalam sistem teknologinya yang diperoleh dari intensitas interaksi yang tinggi dengan komunitas luar.
Masyarakat desa  yang semula dikenal dengan sistem kepercayaan animisme dan dinamisme yang masih kuat, saat ini telah mengalami pergeseran. Kepercayaan animisme dan dinamisme masyarakat desa  dalam perkembangannya mengalami perubahan, seiring masuknya kaum penyebar agama dan dikenalnya pendidikan agama formal. Masuknya kaum missionaris, zending, maupun ulama di masyarakat desa  telah mengikis ajaran animisme dan dinamisme. Masyarakat desa  secara formal telah menganut salah satu agama dari 5 agama yang diakui di Indonesia, meskipun secara penuh belum menjalankan syariat ajarannya. Pendidikan formal agama yang diperoleh masyarakat desa  dari kurikulum pendidikan sekolah formal dan para ahli agama yang menyebarkan ajaran agamanya, terbukti mampu mengikis secara perlahan kepercayaan animisme dan dinamisme. Tokoh agama dalam struktur sosial masyarakat desa  termasuk salah satu tokoh desa yang disegani. Kondisi tersebut tentu berdampak pada berbagai praktek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Misalnya, dalam berladang, semula banyak dilakukan berbagai ritual yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, kini perlahan-lahan mulai bergeser bahkan beberapa diantaranya telah ditinggalkan. Diganti dengan praktek – praktek yang lebih rasional.
Tampuk kepemimpinan organisasi sosial yang ada di masyarakat desa  tidak hanya berpangkal pada satu pimpinan (ketua adat), namun telah tersegmentasi ke pimpinan desa. Dalam masyarakat desa  terdapat 2 tampuk pimpinan, yaitu kepala adat dan kepala desa. Dualisme kepimpinan ini dimulai, ketika diterapkan secara penuh aturan perundang-undangan tentang pemerintahan desa -UU No 5 tahun 1979- di masyarakat desa  . Pemilihan kepala desa tidak berdasarkan pada aspek keturunan, melainkan pilihan secara langsung dari aspirasi masyarakat desa . Sendi demokratisasi yang telah menyusup ke dalam sanubari budaya masyarakat desa  berdampak pada meningkatnya kontrol sosial terhadap sistem kelembagaan masyarakat . Otoritas pemerintahan adat lambat laun tergeser oleh demokratisasi pemerintahan desa.
Kesenian yang ada pada masyarakat desa  saat ini mengalami dinamika dengan kecenderungan semakin termarginalkannya kesenian lokal. Orientasi budaya yang lebih menyanjung budaya komunitas luar perlahan-lahan membenamkan budaya lokal masyarakat desa . Kesenian masyarakat desa  yang bersumber pada inspirasi keindahan lingkungan sekitar dan mengekspresikan sistem tata nilai budaya masyarakat dengan menggunakan alat kesenian tradisional, saat ini jarang terlihat. Kesenian budaya masyarakat desa  tergantikan oleh tayangan televisi dan pemutaran lagu-lagu VCD dari media elektronik. Perayaan pesta adat pada awalnya menampilkan lagu daerah dan tarian adat, namun seterusnya dilanjutkan hentakan musik dangdut dari VCD yang menggunakan perangkat alat sound sistem modern. Pemeo yang berkembang, masyarakat desa  sudah capek menabuh dan memukul alat musik tradisional. Sebagai gantinya, mereka memilih memutar lagu VCD yang dapat dinikmati secara instan. Disanjung modern pula.
Bahasa daerah yang ada di masyarakat desa  hanya digunakan dalam percakapan sesama warga, sedangkan untuk bahasa penghubung dengan komunitas luar menggunakan bahasa persatuan Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia yang diperoleh oleh warga ketika menuntut ilmu di pendidikan formal dipraktekkan pada waktu berhubungan dengan komunitas luar, seperti pada waktu masyarakat desa  berinteraksi dengan karyawan perusahaan, pegawai pemerintah, ataupun para peneliti yang tinggal di masyarakat.
Demikianlah, realitas budaya masyarakat desa  yang dari hari ke hari terus mengalami dinamika seiring masuknya intrusi budaya yang dibawa oleh arus globalisasi dan modernisasi. Budaya arif masyarakat desa  lambat laun tergerus oleh intrusi budaya yang memamerkan prinsip rasionalitas dan efisiensi dengan memboyong mitos budaya komunitas luar sebagai “simbol kemajuan” sekaligus salah satu upaya mencapai peradaban yang tertinggi. Prinsip rasionalitas dan efisiensi telah merambah ke relung budaya masyarakat desa  dengan bukti makin lunturnya budaya barter, kesakralan ritual upacara adat, dan ketegasan hukum adat demi menegakkan aturan sesuai keselarasan ekosistem dan harmoni masyarakat. Budaya masyarakat desa  mengarah ke tipe budaya tinggi atau high culture dengan mengadopsi pola budaya masyarakat perkotaan, meskipun tipe budaya populer atau popular culture sebagian masih tetap diterapkan. Masyarakat desa  berada dalam ambang batas kebudayaan : antara ada dan tiada. Sebuah ironi yang patut menjadi bahan refleksi kita bersama.

Rencana Tiga Tahun Kedepan




Hidup ini indah dan di ciptakan untuk kita nikmati, bila mengetahui rahasia dan memiliki kuncinya kehidupan sukses total bisa anda nikmati, siapapun anda. Semua manusia diciptakan agar sukses di semua aspek kehidupannya, sampai saat mereka “kembali”nanti, tidak ada orang yang di takdirkan miskin atau menderita.
Untuk tiga taun kedepan saya berencana untuk lebih giat lagi dalam menuntut ilmu mengingat semakin sulitnya pelajaran – pelajaran yang saya dapati di perkuliahan, dengan demikian saya berharap mendapat IP yang tinggi sehingga dapat sedikit memudahkan dalam mencari pekerjaan, mengingat menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap umat muslim, kita harus menguatkan tekad untuk terus menuntut ilmu dan pengetahuan. Selain kita bisa menuntut ilmu dan pengetahuan di rumah, kampus atau tempat menuntut ilmu lainnya, kita juga bisa menemukan banyak kiat-kiat belajar atau motivasi belajar yang bisa kita jumpai di berbagai media massa, baik media cetak, media elektronik maupun media internet.
Dalam tiga tahun kedepan pula saya berencana untuk memperbanyak teman dan relasi , karena menurut saya teman adalah salah satu orang yang mempunyai peran penting dalam kesuksesan kita karena tanpa adanya seorang teman dalam hidup kita, kita akan merasa begitu sepi dan tidak ada tempat untuk sekedar bercerita atau bergurau, mengingat selama kuliah saya tinggal di sebuah kost –kostan diamana dalam kesehariannya sangat di butuhkan seorang teman untuk menghilangkan rasa sepi.